PEMBAHASAN
A. Periode Pranatal
1. Definisi
Perkembangan setiap individu dimulai ketika sebuah sel
sperma ayah menembus dinding ovum atau sel telur ibu sehingga terjadi pembuahan
dan pembelahan sel yang terus berlanjut.
o
Periode
perkembangan pranatal berlangsung selama ± 40 minggu dalam 3 fase, yaitu:
o
Periode
zigot/periode ovum (sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua)
o
Periode
embrio (akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua)
o
Periode
fetus/janin (akhir bulan kedua sampai lahir)
2. Tahap-tahap Perkembangan Pralahir
Minggu
|
Pertumbuhan dan Perkembangan
|
I
|
Ovum yang telah dibuahi, berjalan menuju uterus.
|
II
|
Embrio melekatkan diri pada salah satu dinding
uterus.
|
III
|
Embrio mulai membentuk kepala dan daerah ekor.
Jantung primitif mulai berdetak.
|
IV
|
Mulut, saluran gastrointestinal, dan hati mulai
terbentuk. Jantung berkembang pesat, kepala dan daerah otak tampak semakin
jelas.
|
VI
|
Tangan dan kaki mulai terbentuk. Hati mulai
menghasilkan sel darah.
|
VIII
|
Panjang embrio mencapai 2,5 cm. Wajah, mulut, mata,
dan telinga semakin jelas bentuknya. Otot dan tulang rawan mulai bertumbuh.
|
XII
|
Panjang janin mencapai 7,5 cm. Janin menyerupai bayi
kecil dengan kepala besar. Kelopak mata dan kuku mulai terbentuk. Jenis
kelamin dapat dibedakan dengan mudah.
|
XVI
|
Panjang janin mencapai 11,25 cm. Ibu mulai merasakan
gerakan janin. Tubuh janin semakin proporsional.
|
Minggu
|
Pertumbuhan dan Perkembangan
|
XX
(bulan ke 5)
|
Panjang janin mencapai 15 cm. Tangan dan kaki telah
sempurna bentuknya.
|
XXIV
(bulan ke 6)
|
Panjang janin mencapai 25 cm. Janin mampu bernafas
dan membuat suara tangis yang lemah sebagai antisipasi terjadinya kelahiran
secara prematur.
|
XXVIII
(bulan ke 7)
|
Janin telah mencapai “zona kelangsungan hidup”
(mempunyai kesempatan hidup bila lahir prematur).
|
Bulan 7 smpai persalinan
|
Janin siap menghadapi kehidupan mandiri di luar
rahim ibu. Gerakan janin semakin terarah. Pernafasan, kemampuan menelan,
menghisap, dan tangisan lapar semakin membaik.
|
3. Faktor-faktor yang berpengaruh
Pada periode pranatal, pertumbuhan dan perkembangan
berlangsung sangat cepat dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
¨ Gizi dan kesehatan ibu
¨ Faktor Rhesus
¨ Obat-obatan
¨ Merokok
¨ Alkohol
¨ Sinar X dan Radiasi
¨ Polusi logam berat
¨ Emosi ibu
¨ Usia ibu
PENGKAJIAN
DATA DASAR & FOKUS
Pengkajian tgl :
Tanggal MRS :
Ruang/Kelas :
|
Jam :
NO. RM :
Dx. Masuk :
|
Identitas
|
Nama : Jenis Kelamin :
Umur : Status Perkawinan :
Agama : Penanggung
Biaya :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku/Bangsa :
Alamat :
|
||
Riwayat
Sakit dan Kesehatan
|
Keluhan
utama :
Riwayat
penyakit saat ini :
Penyakit
yang pernah diderita :
Penyakit
yang pernah diderita keluarga:
Riwayat
alergi: ya
tidak Jelaskan :
|
||
ROS
|
Observasi & Pemeriksaan
Fisik (ROS: Review of System)
|
||
Keadaan Umum: baik sedang lemah Kesadaran:
Tanda vital TD: Nadi:
Suhu Badan: RR:
|
|||
Pernafasan
B1
(Breath)
|
Pola nafas irama: Teratur Tidak teratur
Jenis Dispnoe Kusmaul Ceyne Stokes Lain-lain:
Suara nafas: vesikuler Stridor Wheezing Ronchi Lain-lain: normal
Sesak
nafas
Ya Tidak
Batuk Tidak
berdahak Berdahak
|
||
|
Masalah: Tidak ada masalah
|
||
Kardioasker
B
(Blood)
|
Irama jantung: Reguler Ireguler S1/S2
tunggal Ya Tidak
Nyeri dada: Ya Tidak
Bunyi jantung: Normal Murmur Gallop lain-lain
CRT: : ˂ 2 dtk
Akral: Hangat Panas Dingin kering Dingin basah
|
||
|
Masalah: Tidak ada masalah
|
||
Persyaratan
B3 (Brain)
Penginderaan
|
GCS Eye: 4 Verbal: 5 Motorik:
6 Total: 15
|
||
Refleks
fisiologis: Biseps ….. Triseps ……. Patella ………
Refleks
patologis: Babinsky……. Brudzinsky…….. Kernig ……….
Lain-lain:
Istirahat
/ tidur: 6 jam/hari Gangguan tidur:
|
|||
|
Masalah:
|
||
Penglihatan
(mata)
Pupil :
Isokor
Anisokor
Lain-lain:miosis/midriasis
Sclera/Konjungtiva :
Anemis
Ikterus
Lain-lain:kemerahan
Pendengaran/Telinga
Gangguan
pandangan :
Ya
Tidak Jelaskan:
Lain-lain
Penciuman
(Hidung)
Bentuk :
Normal
Tidak Jelaskan:
Gangguan
Penciuman :
Ya
Tidak Jelaskan:
Lain-lain
|
|||
|
Masalah: Tidak ada masalah
|
||
Perkemihan
B4
(Bladder)
|
Kebersihan: Bersih Kotor
Urin: Jumlah: cc/hr:
1000 cc Warna: kuning Bau: khas
Alat bantu
(kateter, dan lain-lain): -
Kandung
kencing: Membesar
Ya
Tidak
Nyeri
tekan
Ya
Tidak
Gangguan:
Anuria
Oliguri
Retensi
Nokturia
Inkontinensia
Lain-lain: Normal
|
||
|
Masalah: Tidak ada masalah
|
||
Pencernaan
B5
(Bowel)
|
Nafsu makan: Baik Menurun Frekuensi:
Porsi makan: Habis Tidak Ket: bubur porsi habis
Minum : 750 cc/hari Jenis:
Air putih
Mulut dan Tenggorokan
Mulut: Bersih Kotor Berbau
Mukosa : Lembab Kering Stomatitis
Tenggorokan
Sakit menelan/nyeri tekan
Kesulitan menelan
Pembesaran tonsil
Lain-lain:
Abdomen
Perut
Tegang
Kembung
Ascites
Nyeri tekan, lokasi:
Peristaltik 14 x/mnt
Pembesaran
hepar
Ya
Tidak
Pembesaran
lien
Ya
Tidak
Buang air
besar : Ya
Tidak
Konsistensi Bau: Warna:
Lain-lain:
|
||
|
Masalah: Tidak ada masalah
|
||
Mulkuloskeletal/Integumen
B6
(Bone)
|
Kemampuan
pergerakan sendi:
Bebas
Terbatas
Kekuatan
otot 3
3
2 2
Kulit
Warna
kulit:
Ikterus
Sianotik
Kemerahan Pucat
Hiperpigmentasi
Turgor:
Baik
Sedang
Jelek
Odema:
Ada
Tidak ada Lokasi
Lain-lain
|
||
|
Masalah: Intoleransi aktivitas
|
||
Endokrin
|
Tyroid Membesar
Ya
Tidak
Hiperglikemia
Ya
Tidak GDA: GDP:
Hipoglikemia
Ya
Tidak
Luka
gangren
Ya
Tidak Lokasi:
Keadaan
luka:
|
||
|
Masalah: Tidak ada masalah
|
||
Pers.
Higiene
|
Mandi : Sikat gigi :
Keramas : Memotong
kuku:
Ganti pakaian :
|
||
|
Masalah:
|
||
Psiko-sosio-spiritual
|
Orang yang
paling dekat:
Hubungan
dengan teman dan lingkungan sekitar:
Kegiatan ibadah:
Konsep Diri:
|
||
|
Masalah: Tidak ada masalah
|
||
|
Data
penunjang (Lab, Foto, USG, dll)
Tgl Normal
SGOT
=
L ˂ 37 P ˂ 31 u/l
SGPT =
42 – 43 u/l
BUN = 10
– 23 u/l
Kreatin
Serum = L = 0,6 – 15 P = 0,5 – 12
u/l
Asam urat
= L = 3,4 - 7 P
= 2,4 – 5,7 mg/dl
Total
kolesterol = 150 – 220 mg/dl
|
||
B. Post
natal
Setelah
melahirkan ibu perlu dikaji dan diobservasi terhadap kemungkinan adanya
perdarahan atau infeksi postpartum.Keamanan ibu tergantung pada pengkajian yang
kontinu dan intervensi dari perawat yang siaga.
Penkajian yang dapat dilakukan meliputi:
1. Keadaan umum
Kaji
kondisi ibu secara umum, apakah ibu merasa kelelahan atau ibu merasa segar. Hal
ini mempengaruhi penerimaan ibu terhadap bayi serta kemampuan ibu dalam
menyusui dan mengasuh bayi.
2. Tanda-tanda vital
Kaji
tekanan darah,nadi,pernafasan dan suhu pada ibu. Periksa tanda-tanda vital
tersebut setiap 15 menit selama satu jam pertama setelah melahirkan atau sampai
stabil, kemudian periksa setiap 30 menit untuk jam-jam berikutnya.
Nadi dan suhu diatas normal
dapat menunjukan kemungkinan adanya infeksi. Tekanan darah mungkin
sedikit meningkat karena upaya untuk persalinan dan keletihan. Tekanan darah
yang menurun perlu diwaspadai kemungknan adanya perdarahan PP.
3. Kepala dan wajah
- Mata
Konjungtiva yang anemis
menunjukan adanya anemia kerena perdarahan saat persalinan.
- Hidung
Kaji dan tanyakan pada ibu
,apakah ibu menderita pilek atau sinusitis.Infeksi pada ibu postpartum dapat
meningkatkan kebutuhan energi
- Telinga
Kaji apakah ibu menderita
infeksi atau ada peradangan pada telinga
- Mulut dan gigi
Tanyakan
pada ibu apakah ibu mengalami stomatitis,atau gigi yang berlubang.Gigi yang
berlubang dapat menjadi pintu masuk bagi mikroorganisme dan bisa beredar secara
sistemik
- Leher
Kaji
adanya pembesaran kelenjar limfe dan pembesaran kelenjar tiroid.Kelenjar limfe
yang membesar dapat menunjukan adanya infeksi,ditunjang dengan adanya data yang
lain seperti hipertermi,nyeri dan bengkak.
- Abdomen
1) Keadaan
Kaji adakah
strie dan linia alba. Kaji keadaan abdomen, apakah lembek atau keras. Abdomen
yang keras menunjukan kontraksi uterus bagus sehingga perdarahan dapat
diminimalkan. Abdomen yang lembek menunjukan sebaliknya dan dapat dimasase
untuk merangsang kontraksi.
2) Kondisi luka
Luka SC
harus dikaji apakah terdapat tanda-tanda infeksi, jika ada harus dilaporkan
segera untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut
3) Diastasis rektus abdominis
Diastasis
rektus abdominis adalah regangan pada otot rektus abdominis akibat pembesaran
uterus. Jika dipalpasi ,regangan ini menyerupai celah memanjang dari prosessus
Xiphoideus ke umbilikus sehingga dapat diukur panjang dan lebarnya.Diastasis
ini tidak dapat menyatu kembali seperti sebelum hamil tetapi dapat mendekat
dengan memotivasi ibu untuk melakukan senam nifas.
Cara
memeriksa diastasis rektus abdominis adalah dengan meminta ibu untuk tidur
terlentang tanpa bantal dan mengangkat kepala, tidak diganjal. Kemudian palpasi
abdomen dari bawah prosessus xipoideus ke umbilikus kemudian ukur panjang dan
lebar diastasis.
4) Fundus uteri
Palpasi
fundus uteri dari arah umbilikus ke bawah. Tentukan tinggi fundus uteri,
misalnya 1 jari diatas pusat dll.posisi fundus apakah sentral atau
lateral.Posisi lateral biasanya terdorong oleh bladder yang penuh.Konteraksi
juga harus diperiksa, kontraksi lemah atau perut teraba lunak menunjukan
konteraksi uterus kurang maksimal sehingga memungkinkan terjadinya perdarahan.
5) Kandung kemih
Kaji dengan
palpasi kandungan urne di kandung kemih. Kandung kemih yang bulat dan lembut
menunjukan jumlah urine yang tertapung banyak dan hal ini dapat mengganggu
involusi uteri, sehingga harus dikeluarkan
6) Lokhea
Kaji
jumlah, warna, konsistensi dan bau lokhea pada ibu PP. Perubahan warna harus
sesuai.Misalnya Ibu PP hari ke tujuh harus memiliki lokhea yang sudah berwarna
merah muda atau keputihan. Jika warna lokhea masih merah maka ibu mengalami
komplikasi PP. Lokhea yang berbau busuk menunjukan adanya infeksi disaluran
reproduksi dan harus segera ditangani.
7) Perineum
Kaji
kondisi perineum, apakah utuh atau terdapat luka episiotmi, atau ruptur. Kaji
juga adanya tanda –tanda REEDA(Redness, Edema,Ekimosis , Discharge dan Aproximation
).Kebersihan perineum menunjang penyembuhan luka.Serta adanya hemoroid derajat
1 normal untuk ibu hamil dan pasca persalinan.
g. Ekstremitas
Kaji apakah
ada varises dan tanda homan,tanda homan positif menunjukan adanya
tromboflebitis sehingga dapat menghambat sirkulasi ke organ distal. Cara
memeriksa tanda homan adalah memposisikan ibu terlentang dengan tungkai
ekstensi, kemudian didorsofleksikan dan tanyakan apakah ibu mengalami nyeri
pada betis, jika nyeri maka tanda homan positif dan ibu harus dimotivasi untuk
mobilisasi dini agar sirkulasi lancar.
C. KEPERAWATAN PEDIATRIK
a. Definisi
Pediatrik
berkenaan dengan kesehatan bayi, anak remaja, pertumbuhan dan perkembagannya
dan kesempatannya untuk mencapai potensi penuh sebagai orang dewasa. Lebih dari
seabad yang lalu ilmu pediactrik muncul sebagai kekhususan dalam menanggapi
meningkatan kasadaran bahwa problem kesehatan anak berbeda dengan orang dewasa
dan bahwa respon anak terhadap sakit dan stres berdeda beda sesuai dengan umur
b.
Keperawatan
perdiatrik
konsisten dengan pengertian
keperawatan
merupakan keyakinan atau
pandangan yang dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada
anak yang berfokus pada keluarga, pencegahan terhadap trauma dan manajemen
kasus.
c.
Tujuan
dan Manfaat
v Pencapaian derajat kesehatan yang tinggi bagi anak
sebagai satu bagian dari sistem pelayanan kesehatan di keluarga.
v Meningkatkan kepuasaan anak dan keluarga
v Mengurangi fragmentasi pemberian asuhan
d.
Perawatan
Berfokus Pada Keluarga (Family Centered Care)
Keluarga sebagai suatu kehidupan yang konstan dan individu mendukung,
menghargai dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi dalam memberikan asuhan
terhadap anak (Johson, 1989). System pelayanan dan personel harus juga
mendukung, menghargai, mendorong dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi
keluarga melalui pemberdayaan pendekatan dan pemberian bantuan efektif (Duns
dan Trivette, 1996)
Sebagai seorang perawat, kita harus mampu memfasilitasi keluarga dalam
pemberian tindakan keperawatan langsung, pemberian pendidikan kesehatan pada
anak, memperhatikan bagaimana kehidupan social, budaya dan ekonomi keluarga
sehingga dapat membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari keluarga
tersebut dalam memberikan pelayanan keperawatan. Perawat juga melibatkan
keluarga dalam hal ini yaitu dengan cara mengajak kerjasama/ melibatkan dan
mengajarkan pada keluarga tentang perawatan anak ketika sehat maupun sakit.
1.
ATRAUMATIC CARE
Tujuan
utama : “DO NO HARM” yaitu :
§
Mencegah/mengurangi anak berpisah dari orang tua
§
Perlindungan
§
Mencegah/mengurangi trauma fisik dan nyeri
2.
PRIMARY NURSING
·
Mendukung pelaksanaan askep anak
·
Menjadikan asuhan yang konsisten dan berfokus pada
keluarga sebagai komponen integral pada perencanaan dan pelaksanaan.
e.
Peran Keluarga
Dalam Keperawatan Anak
1.
KELUARGA:
Suatu
sistem terbuka terdapat sub / komponen,
memiliki tujuan/fungsi, interrelasi dan interdependensi, dipengaruhi oleh
system luar.
-
FUNGSI KELUARGA:
ü Merawat fisik anak
ü Mendidik anak untuk
menyesuaikan dengan kultur
ü Bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan anak secara psikologis/emosional.
-
ELEMEN KUNCI FAMILY-CENTERED CARE
ü Mengenal bahwa keluarga bersifat menetap pada
kehidupan anak, sedangkan personil dan sistem pelayanan berfluktuasi
ü Memfasilitasi kolaborasi orang tua dan perawat pada
semua tingkat asuhan
ü Menghormati keanekaragaman ras, budaya, dan sosio
ekonomi dalam keluarga
ü Mengenali kekuatan keluarga dan perorangan serta
menghormati perbedaan
ü Mendorong dan memfasilitasi dukungan keluarga dan
jaringan kerja
ü Mengerti dan memasukkan kebutuhan perkembangan bayi,
anak, remaja dan keluarga dalam sistem asuhan.
ü Menerapkan sistem asuhan
yang dpt dilaksanakan secara fleksibel
f.
Prinsip
Perawatan Anak
·
Perawat tidak
boleh mengabaikan ketrampilan & pengetahuan orang tua anak
·
Perawat tidak
boleh mengabaikan kepercayaan anak
·
Perawat harus
selalu memperhatikan keadaan kesehatan mental, spiritual dan fisiknya sendiri
·
Perawat juga
tidak boleh mengabaikan kemampuannya sendiri untuk mengubah sesuatu menjadi
lebih baik
g.
Peran Perawat
Pediatrik
-
Hubungan terapeutik
Diterapkan
dalam berkomunikasi dengan anak dan keluarga, bersifat empati dan professional
dengan memisahkan peran perawat dari keluarga tanpa mengganggu kenyamanan anak
dan keluarga
-
Family advocacy/caring
Advokasi
meliputi jaminan bahwa keluarga akan mengetahui yankes yang tersedia,
diinformasikan tentang prosedur dan pengobatannya secara benar. Caring berarti
memberikan yankes secara langsung pada anak.
-
Disease prevention/Health promotion
Melakukan
dan mengajarkan keluarga tentang bagaimana cara mencegah penyakit baik dari luar
maupun dari dalam tubuh.
-
Health education
Memberikan
pendidikan kesehatan yang bertujuan membantu orangtua dan anak memahami suatu
pengobatan medis, mengevaluasi pengetahuan anak tentang kesehatan mereka,
memberi pedoman antisipasi
-
Support/counseling
Memberikan
perhatian pada kebutuhan emosi melalui dukungan dan konseling. Dukungan
diberikan dengan mendengar, menyentuh dan kehadiran fisik untuk memudahkan
komunikasi nonverbal. Sedangkan, konseling dalam bentuk pertukaran pendapat,
melibatkan dukungan, penyuluhan teknik untuk membantu keluarga mengatasi stress
dan mendorong ekspresi perasaan dan pikiran. Yang membantu keluarga mengatasi
stress dan memampukan untuk mendapatkan tingkat fungsi yang lebih tinggi.
-
Pengambil
keputusan etis
Prinsipnya, tindakan yang ditentukan adalah yang
paling menguntungkan klien, dan sedikit bahayanya terhadap segala aspek yang
berhubungan denagn pelaksanaan asuhan keperawatan. Seperti dalam kerangka kerja
mesyarakat, standar praktik professional, hukum, aturan lembaga, tradisi
religius, sistem nilai keluarga dan nilai pribadi perawat.
- Coordination/Collaboration
bekerjasama
dengan spesialis / profesi lain dalam mengatasi kesehatan anak.
§
Peran restorative
Keterlibatan perawat secara langsung dalam aktivitas pemberi asuhan yang
dilakukan atas daar konsep teori yang berfokus pada pengkajian dan evaluasi
status yang berkesinambungan. Perawat punya tanggung jawab dan tanggung gugat
terhadap tindakannya.
§
Research
melakukan praktik berasarkan penelitian, menerapkan metode inovatif dalam
memberikan intervensi pada anak, melakukannya berdasarkan penelitian dan sesuai
rasional.
§
Health care planning
menggunakan perencanaan & metode yang tepat untuk perawatan anak.
Perawat melibatkan penyediaan layanan yang baru, peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan
§
Trend masa depan
Ada beberapa hal yang dituntut :
§ Pengobatan penyakit (kuratif) menjadi promosi
kesehatan (promotif)
§ Filosofi asuhan berpusat pada keluarga bukan pilihan
melainkan kewajiban
§ Perawat dituntut meningkatkan pengetahuan tentang
kesehatan, komputer, membuktikan keunikan peran mereka dan dituntut lebih mandiri
dan melebihi lingkungan asuhan terdahulu.
I.
PENGKAJIAN
Proses yang berkesinambungan, diterapkan di seluruh tahap penyelesaian masalah. Dasar pengambilan keputusan. Terdiri dari pengumpulan, pengelompokan, dan analisis data. Dilakukan secara menyeluruh (bio-psiko-sosiokultural-spiritual).
Proses yang berkesinambungan, diterapkan di seluruh tahap penyelesaian masalah. Dasar pengambilan keputusan. Terdiri dari pengumpulan, pengelompokan, dan analisis data. Dilakukan secara menyeluruh (bio-psiko-sosiokultural-spiritual).
II.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Adl
keputusan klinis tentang respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap
masalah kesehatan/proses hidup yang aktual maupun potensial (NANDA).
Perawat
menginterpretasi dan membuat keputusan tentang data yang telah dikumpulkan
Komponen: PES (problem, etiology, symptom).
Jenis:
aktual, risiko, potensial.
III.
PERENCANAAN
1)
Prinsip:
Memahami konsep dan karakterisik tum-bang anak.
Memahami konsep dan karakterisik tum-bang anak.
2)
Memahami hubungan anak dengan pengasuh
3)
Melibatkan keluarga
4)
Orientasi
5)
Menciptakan lingkungan yang kondusif
6)
Meminimalkan trauma fisik
7)
Universal precaution
8)
Membantu keperluan pasien
IV.
IMPLEMENTASI
Menerapkan
intervensi yang dipilih dan melakukan umpan balik.
Prinsip:
1) Jangan menawarkan pilihan
apakah bersedia dilakukan tindakan atau tidak
2) Beri kesempatan anak memilih tempat dilakukannya
tindakan
3) Jangan membohongi anak bahwa tindakan yang akan
dilakukan tidak menimbulkan rasa sakit
4) Jelaskan tindakan secara
singkat dan sederhana
5) Perkenankan anak untuk
mengeluh/menangis jika terasa sakit
6) Jangan berbisik kepada
perawat lain atau keluarga di depan anak
7) Berpikir positif dan asertif
8) Waktu tindakan sesingkat
mungkin
9) Libatkan keluarga.
V.
EVALUASI
Perawat mengumpulkan, mensortir, dan menganalisis data untuk menentukan
apakah tujuan tercapai, perlu modifikasi rencana, perlu alternatif.
VI.
DOKUMENTASI
Pengkajian, identifikasi masalah, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
dilakukan dengan adanya bukti tertulis tentang pencapaian hasil, apakah ada
kemajuan dalam proses keperawatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar