TUGAS
MAKALAH
DOKUMENTASI
KEPERAWATAN
‘PENGERTIAN
DAN PERBEDAAN INTERVENSI SERTA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN YANG BERORIENTASI PADA
KLIEN’
OLEH
:
IKA
HARIYATI
KAMPUS
TERPADU SAKINAH GEMPOL
TAHUN
AJARAN 2012 / 2013
JL.
SURABAYA – MALANG KM.42 , KEPULUNGAN ,
GEMPOL
PASURUAN
PASURUAN
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang
Alhamdulillah berhasil tepat pada waktunya dengan judul PENGERTIAN
DAN PERBEDAAN INTERVENSI SERTA IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Makalah
ini berisikan tentang pengertian dan perbedaan intervensi ketika kita menangani
pasien. Dalam makalah ini juga kita bisa mengambil pelajaran bagaimana kita
memberikan pelayanan yang berorientasi kepada klien.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Gempol
, 5 Oktober 2013
Bab I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pengertian
intervensi dan implementasi. Banyak sekali dari kita yang terkadang bingugn
dengan dua definisi ini. Keduanya mirip, namun sangat berbeda ketika di
terapkan. Karena dalam hal ini interensi sendiri berarti rencana, namun
implementasi adalah apa yang kita lakukan. Perbedaan-perbedaan ini akan kami
ungkap dalam makalah ini sebagai bahan pembelajara untuk pembelajaran kita
sebagai mhasiswa kesehatan.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Pengertian intervensi?
2.
Pengertian implementasi?
3.
Perbedaan intervensi dan implementasi?
4.
Tujuan intervensi dan implementasi.
1.3.Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan dibuat
makalah ini adalah:
1.
Menjelaskan
mengenai intervensi dan implementasi dalam dunia keperawatan.
2.
Mengetahui
tujuan di adakannya intervensi dan implementasi dalam merawat pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
A. INTERVENSI
KEPERAWATAN
Definisi Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah
tindakan yang dirancang untuk membantu klien dalam beralih dari tingkat
kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil yang diharapkan.
(Gordon, 1994).
Intervensi keperawatan adalah semua
tindakan asuhan yang perawat lakukan atas nama klien. Tindakan ini termasuk
intervensi yang diprakarsai oleh perawat, dokter, atau intervensi kolaboratif.
(McCloskey & Bulechek, 1994).
Tipe Intervensi
Terdapat tiga kategori intervensi
keperawatan yaitu, intervensi yang diprakarsai oleh perawat, dokter, dan
intervensi kolaboratif. Kategori pemilihan didasarkan pada kebutuhan klien.
Satu klien mungkin membutuhkan semua dari ketiga kategori, sementara klien
lainnya mungkin hanya membutuhkan intervensi yang diprakarsai oleh perawat dan
dokter.
1.
Intervensi Perawat
Intervensi perawat adalah respon
perawat terhadap kebutuhan perawatan kesehatan dan diagnnosa keperawatan klien.
Tipe intervensi ini adalah “Suatu tindakan autonomi berdasarkan rasional ilmiah
yang dilakukan untuk kepentingan klien dalam cara yang diprediksi yang
berhubungan dengan diagnosa keperawatan dan tujuan klien”. (Bulechek &
McCloskey, 1994).
Intervensi ini tidak membutuhkan
supervisi atau arahan dari orang lain. Sebagai contoh, intervensi untuk meningkatkan
pengetahuan klien tentang nutrisi yang adekuat atau aktivitas kehidupan sehari
– hari yang berhubungan dengan higiene adalah
tindakan keperawatan mandiri.
Intervensi perawat tidak membutuhkan
instruksi dokter atau profesi lainnya. Dokter seringkali dalam instruksi
tertulisnya mencakup intervensi keperawatan mandiri. Namun demikian berdasarkan
undang – undang praktik keperawatan di sebagian besar negara bagian, tindakan
keperawatan yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan sehari – hari, penyuluhan
kesehatan, promosi kesehatan, dan konseling berada dalam domain praktik keperawatan.
2.
Intervensi Dokter
Intervensi dokter didasarkan pada
respon dokter terhadap dioagnosa medis, dan perawat menyelesaikan instruksi
tertulis dokter. (Bulechek & McCloskey, 1994). Memberikan medikasi,
mengimplementasikan suatu prosedur invasif, mengganti balutan, dan menyiapkan
klien untuk pemeriksaan diagnostik adalah contoh – contoh dari intervensi
tersebut.
Intervensi ini tidak selalu berada
dalam praktik legal keperawatan bagi perawat untuk meresepkan atau
menginstruksikan tindakan ini, tetapi intervensi tersebut berada dalam praktik
keperawatan bagi perawat untuk menyelesaikan instruksi tersebut dan untuk
mengkhusukan pendekatan tindakan. Sebagai contoh, dokter menginstruksikan untuk
mengganti balutan 2x sehari, medikasi intravena
setiap 6 jam, dan pemindaian tulang untuk Tn. Diaz. Perawat memadukan
setiap instruksi ini kedalam rencana perawatan Tn. Diaz sehngga instruksi ini
diselesiakan secara aman dan efisien.
Setiap intervensi dokter membutuhkan
tanggung jawab keperawatan spesifik dan pengetahuan keperawatan teknik
spesifik. Ketika memberikan obat – obatan, perawat bertanggung jawab untuk
mengetahui kalasifikasi dari obat, kerja fisiologisnya, dosis normal, efek
samping, dan intervensi keperawatan yang berhubungan dengan kerja obat atau
efek sampingnya. Intervensi keperawatan yang berkaitan dengan pemberian
medikasi bergatung pada instruksi tertulis dokter.
3.
Intervensi Kolaboratif
Intervensi kolaboratif adalah terapi
yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian dari berbagai
profesional perawatan kesehatan. Sebagai contoh, Tn. Joseph adalah pria yang
berusia 78 tahun yang mengalami hemiplegia akibat stroke dan juga mempunyai riwayat
demensia lama. Fungsi kognitifnya terbatas, ia beresiko mengalami masalah yang
berhubungan dengan kerusakan sensasi dan mobilitas, dan tidak mampu secara
mandiri menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari – hari.
Dengan tujuan agar Tn. Joseph
mempertahankan tingkat kesehatannya saat ini, ia membutuhkan intervensi
keperawatan spesifik untuk mencegah luka dekubitus; intervensi terapi fisik
unutk mencegah perubahan muskuloskeletal akibat imobilitas; dan intervensi
terapi okupasi untuk makan dan kebutuhan higiene. Perawatan klien ini
membutuhkan koordinasi intervensi kolaboratif dari berbagai profesional
perawatan kesehatan yang semuanya diarahkan pada tujuan jangka panjang untuk
mempertahankan tingkat kesehatan Tn. Joseph saat ini.
Intervensi perawat, intervensi
dokter, dan intervensi kolaboratif membutuhkan penilaian keperawatan yang
kritis dan pembuatan keputusan. Ketika menghadapi intervensi dokter atau
intervensi kolaboratif, perawat tidak secara otomatis mengimplementasikan
terapi, tetapi harus menentukan apakah intervensi yang diminta sesuai untuk
klien.
Syarat
Intervensi
1.
Aman dan sesuai usia, kesehatan, dan
kondisi individu.
2.
Dapat dicapai dengan sumber yang
tersedia.
3.
Sesuai dengan nilai, kepercayaan,
dan budaya klien.
4.
Sesuai dengan terapi lain.
5.
Berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman keperawatan atau pengetahuan dari ilmu pengetahuan yang relevan.
6.
Memenuhi standar asuhan baku yang
ditentukan oleh hukum negara bagian,
asosiasi profesional (American Nurses
Association), dan kebijakan institusi.
Langkah – Langkah
Pembuatan Intervensi
1.
Beri
tanggal dan tanda tangan rencana. Tanggal penulisan rencana penting untuk
evaluasi, tinjauan, dan rencana yang
akan datang. Tanda tangan perawat menunjukkan tanggung gugat terhadap pasien
dan terhadap profesi keperawatan, karena keefektifan tindakan keperawatan dapat
dievaluasi.
2.
Gunakan judul katogori “Intervensi Keperawatan”. Sertakan tanggal
evaluasi pada tiap tujuan.
3.
Spesifik.
Perawat kini bekerja dalam sif dengan lama waktu yang berbeda, sebagian bekerja
dalam sif 12 jam dan dalam sif 8 jam, sehingga penting untuk menyebutkan dengan
spesifik waktu intervensi diharapkan.
4.
Rujuk
ke buku prosedur atau sumber informasi lain, bukan mencantumkan semua langkah
pada rencana tertulis. Misalnya “Lihat buku prosedur unit untuk perawatan
trakeostomi”.
5.
Sesuaikan
rencana dengan karakteristik unit pasien dengan memastikan bahwa pilihan
pasien, seperti pilihan tentang waktu perawatan dan metode yang digunakan,
dicantumkan.
6.
Pastikan
bahwa rencana keperawatan menggabungkan aspek pencegahan dan pemeliharaan
kesehatan serta aspek pemulihan.
7.
Pastikan
bahwa rencana berisi intervensi untuk untuk pengkajian pasien yang
bersinambungan.
8.
Sertakan
aktivitas kolaboratif dan kordinasi dalam rencana. Misalnya, perawat dapat
menulis program untuk menanyakan ahli gizi atau ahli terapi fisik tentang aspek
khusus perawatan pasien.
9.
Sertakan rencana pemulangan pasien
dan kebutuhan perawatan di rumah. Perawat perlu melakukan konsultasi dan membuat
pengaturan bersama perawatan komunitas, petugas dinas sosial, dan lembaga
khusus yang menyediakan informasi dan peralatan yang diperlukan pasien.
B.
Pengertian Implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang
diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk
memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk
mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.
Untuk
kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana
keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual),
kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan
tindakan. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan
klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi
implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi.
Tujuan Implementasi keperawatan
- Melaksanakan hasil dari rencana
keperawatan untuk selanjutnya di evaluasi untuk mengetahui kondisi
kesehatan pasien dalam periode yang singkat
- Mempertahankan daya tahan
tubuh
- Mencegah komplikasi
- Menemukan perubahan system
tubuh
- Memberikan lingkungan yang
nyaman bagi klien
- Implementasi pesan dokter
Pedoman dalam Melaksanakan Implementasi Keperawatan
Beberapa
pedoman dalam pelaksanaan implementasi keperawatan adalah sebagai berikut:
o
Berdasarkan
respons klien.
o
Berdasarkan
ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar pelayanan professional,
hukum dan kode etik keperawatan.
o
Berdasarkan
penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
o
Sesuai
dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan.
o
Mengerti
dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana intervensi keperawatan.
o
Harus
dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam upaya meningkatkan
peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care).
o
Menekankan
pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status kesehatan.
o
Dapat
menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.
o
Memberikan
pendidikan, dukungan dan bantuan.
o
Bersifat
holistik.
o
Kerjasama
dengan profesi lain.
o
Melakukan
dokumentasi
Metode
Implementasi
- Konseling
Konseling adalah metode implementasi yang
mebantu klien menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengenali dan
menangani stres dan yang memudahkan hubungan interpersonal antara klien,
keluarganya, dan tim perawatan kesehatan. Ini berjtujuan untuk membantu
klien menerima perubahan yang akaan terjadi yang diakibatkan stres berupa
dukungan emosional, intelektual, spiritual, dan psikologis.
2. Penyuluhan
Penyuluhan adalah metode implementasi yang
digunakan untuk menyajiakn prinnsip, prosedur, dan teknik yang tepat tentang
perawatn kesehatan untuk klien dan untuk menginformasikan klien tentang status
kesehatannya.
3. Memberikan asuhan keperawatan
langsung.
4. Kompensasi untuk reaksi yang
merugikan dan Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien
untuk prosedur.
5. Mencapai tujuan perawatan.
6.
Mengawasi
dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain
C. PERBEDAAN
INTERVENSI dan IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Intervensi
o
Apa
yang di rencanakan
o
Menguraikan
harapan atas status kesehatan klien
o
Intervensi
menggambarkan jenis perawatan yang akan di berikan
2.Implementasi
o
Melakukan kegiatan merawat klien
o
Melakukan tindakan untuk memperbaiki
status kesehatan klien
o
Implementasi adalah tindakan yang sudah
di lakukan
D.
Penetapan
tujuan yang berorientasi pada klien
Penetapan
tujuan yang berorientasi pada klien adalah melakukan tindakan keperawatan yang
benar-benar di tujukan untuk kesehatan dan kebaikan klien untuk ke depan.
Dengan memperhatikan semua aspek yang ada, mulai biologi, psikologi dan
kehidupan sosialnya. Sehingga ketika kita melakukan tindakan keperawatan , kita
tidak melupakan hak-hak dasarnya sebagai manusia.
Tindakan
yang kita lakukan pun harus sesuai dengan respon klien. Apabila klien dan
keluarga tidak menghendaki, maka tidak perlu kita lakukan. Dengan catatan
tindakan tersebut tidak mengancam nyawa si pasien, misalnya saat kita akan
memandikan pasien yang sedang koma, namun keluarga pasien tidak menghendaki,
maka tidak perlu kita lakukan.
Pada
dasarnya kita melakukan intervensi dan implementasi harus berorientasi pada
kesehatan dan kemauan klien. Sehingga tindakan keperawatan yang akan kita
lakukan pun tidak akan menimbulkan permasalahn dan dengan harapan pasien akan
segera sembuh apabila kita hargai hak-haknya sebagai pasien dan manusia.
BAB
III
Penutup
Kesimpulan
Intervensi keperawatan adalah
tindakan yang dirancang untuk membantu klien dalam beralih dari tingkat
kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil yang diharapkan.
(Gordon, 1994).
Sedangkan
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang
diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk
memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk
mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.
Intervensi dan implementasi sangat
berbeda, karena dari pengertian di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa
intervensi dalamasuhan keperawatan masih
dalam tahap perencanaan tindakan, sedangkan implementasi dalam asuhan
keperawatan sudah dalam tahap tindakan. Intervensi dan implementasi di lakukan
harus sesuai dengan keadaan klien, harus berorientasi pada klien, dengan
harapan kesembuhan klien dapat tercapai dengan baik tanpa kendala.
DAFTAR
PUSTAKA
http://aulianurika08.wordpress.com/2012/10/12/dokumentasi-keperawatan-_-implementasi/ - di akses tanggal 1 oktober 2013
http://ninersteen.wordpress.com/2012/12/10/implementasi-keperawatan/ - di akses tanggal 2 oktober 2013
http://fafaziifaifo.blogspot.com/2011/11/intervensi-keperawatan.html - di akses tanggal 2 oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar